PEKANBARU – Fernando Yudistira, salah satu dosen Institut Agama Islam (IAI) Diniyyah Pekanbaru, menghadiri undangan Kongres Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (29/11/2024) hingga Minggu (1/12/2024). Kehadiran beliau dalam acara ini merupakan bagian dari wujud pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu pilar Tridharma Perguruan Tinggi.
Kongres yang bertema "Memperkokoh Khidmah ISNU Menuju Indonesia yang Berperadaban" dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, di antaranya Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Komaruddin Amin, Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, Wali Kota Balikpapan, serta ribuan pengurus ISNU dari seluruh Indonesia.
Baca juga:
Jarimatika Perkalian Super Mudah
|
Fernando Yudistira mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk memperkuat jejaring dan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat.
“Kongres ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi juga forum strategis untuk menyampaikan gagasan dan solusi demi membangun peradaban Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Kehadiran saya di sini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan peran aktif IAI Diniyyah Pekanbaru dalam pembangunan masyarakat, ” ujar Fernando.
"Banyak jejaring yang bisa saya bangun di acara kongres ini, kebanyakan para pengurus ISNU di berbagai macam wilayah di dominasi oleh para pimpinan perguruan tinggi, seperti rektor, dekan, kaprodi serta dosen-dosen hebat lainnya bahkan orang kemenag RI juga banyak. Momentum.ini saya manfaatkan sebaik mungkin, " sambung Fernando.
Selain agenda kongres, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut. Kunjungan ini menjadi simbol komitmen ISNU dalam berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya dalam mendukung transformasi IKN sebagai pusat pemerintahan dan simbol peradaban baru Indonesia.
Fernando juga menyampaikan apresiasinya atas tema yang diusung dalam kongres kali ini. “Tema ini sangat relevan untuk mendorong peran intelektual Muslim dalam menghadirkan solusi atas tantangan bangsa, terutama di tengah perubahan global yang semakin kompleks, ” tambahnya.
IAI Diniyyah Pekanbaru terus mendorong para dosennya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan nasional maupun internasional sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Partisipasi Fernando Yudistira di Kongres PP ISNU ini menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut.
Dengan kehadiran berbagai tokoh dan gagasan yang muncul dari kongres ini, diharapkan ISNU dapat semakin memperkokoh perannya dalam memajukan Indonesia menuju negara yang berperadaban tinggi, berkeadilan, dan bermartabat.
Informasi seputar kuliah asyik dan menarik di IAI Diniyyah Pekanbaru 0852-7102-1543. (fy)