Mulyadi
Mulyadi
  • Apr 21, 2022
  • 2726

Aliansi Pemuda Pejuang Marwah Melayu Kota Pekanbaru Era Tahun 2000 - 2022 Harap Pertikaian Di Dalam LAMR Cepat Selesai

Aliansi Pemuda  Pejuang Marwah Melayu Kota Pekanbaru Era Tahun 2000 - 2022 Harap Pertikaian Di Dalam LAMR Cepat Selesai
Aliansi Pemuda Pejuang Marwah Melayu Kota Pekanbaru Era Tahun 2000 - 2022 Harap Pertikaian Di Dalam LAMR Cepat Selesai

Pekanbaru, - Aliansi Pemuda Melayu Kota Pekanbaru.sebagai penegak Marwah kota Pekanbaru mengharap kan pada datuk - datuk adat yang bertikai di LAMR ini  semoga cepat selesai dan damai. (21/22).

Kami sangat kecewa dsn menyesali atas kejadian ini yg merugikan kita melayu marwah tercoreng. 20 tahun kami berjuang menjaga marwah dan mengangkat harkat martabat melayu  dan anak negeri, Serta masyarakat dlm lindungan adat, " jelas datuk Datok Zul Alis dan Datok Gusti.

Dengan begitu gampang datuk - datuk menjatuhkan Marwah kita dengan terjadinya berseteru berkepanjangan sesama kita melayu tidak ada yg mau mengalah dan merasa benar kedua belah pihak yg bertikai. 

Tidak menghargai dan tidak menjaga perasaan hati kami yang mana dlm perjuangan anak Melayu dan sangat berisiko dalam menegakkan Marwah dan untuk mengangkat harkat martabat Melayu yang menimbulkan banyak korban luka-luka dan bahkan ada yang meninggal dalam berjuang untuk Negeri.

Dalam perjuangan tersebut kami seperti Ayam kehilangan Induk, tidak ada datuk - datuk dan tokoh melayu memperhatikan perjuangan kami, ada hanya beberapa dt dan tokoh yg memberi semangat utk kami pejuang melayu.  Tetapi kami iklas dlm berjuang demi Bumi Lancang Kuning yang kita cintai. 

Tetapi kenapa pada saat mulai bersatu bermunculan gelar datuk adat yang sangat banyak. Kok bisa ini terjadi  siapa sebenarnya yang bisa mendapat gelar di LAMR ini?, dan mendapatkan kedudukan sebagai Pimpinan dan Pengurus?, ..apakah cara Asal - asalan saja mendudukan seseorang menjadi pengurus di LAMR ini.? Karena ini masalah Adat dan Budaya harus orang pahqm yang mengerti adat. Kalau sembarangan meletak kan sseseorang tidak pada tempatnya.dan tak paham tentang adat bakal seperti inilah yang terjadi. 

Siapa yang merasa kecewa dengan tercorengnya adat  ?tentu yang sangat kecewa dan kesal adalah para pejuang penegak marwah. Karena merasaksn pahitnya dalam berjuang

Datuk - datuk yang tidak ikut berjuang tentu tidak merasakan rugi bila marwah tercoreng. Karena tak merasakan kepahitan dalam berjuang. Mau hancur negeri dan jatuh marwah masa bodoh, kami pemuda dan anak negeri sangat malu atas kejadian pertikaian ini. 

Sementara perkataan sakral ini selalu disebut sebut . "ADAT BERSANDI SARAK,  SARAK BERSANDIKAN KITABBULAH" (kitab Allah yaitu Alkur'an. Sebagai Pedoman dlm kehidupan kita didunia ini.. LAMR tidak dibenarkan pantang dan tabu untuk dilakukan berbisnis atau berniaga apalagi berbentuk badan badan Usaha(Perusahaan) dan juga utk dt2 Pemimpin LAMR. Pahami. 

Bahwa LAMR  bukanlah milik Pribadi kelompok atau golongan  tetapi milik anak negeri dan masyarakat adat. Jadi siapapun berhak berbicara pada saat adat terombang ambil dan marwah adat terkoyak - koyak oleh oknum pemimpin adat.

"Makanya benar menurut segi pandang dt, syaffarudin Poti, bahwa yang layak duduk di LAMR ini, , adalah orang yang paham Adat. Kalau orang sudah paham dengan Adat, tidak ada yang berubutan untuk menjadi ketua lebih banyak menolak  menjadi ketua. Mendalam dan sakral perkataan datuk Poti ini, 'pungkasnya.

Menyayat hati, " Yang bungkuk termakan sarung , dapat karma yang buruk. Dan yang lurus mendapatkan karma yang baik selamatlah dunia dan Akirat(pakta)semoga dengan terjadi pertikaian ini menjadi petunjuk dan pengingat diri bagi datuk - datuk kita.

Maka hendaklah direnungkan diri dan berkata dalam hati, siapkah saya menjadi pemimpin pada LAMR  yang sangat Sakral ini?.Semoga pertikaian ini cepat terselesaikan malu kita dipandang oleh masyarakat luar (aib, )  yang benar akan tetap. Benar untuk selamanya. Salah akan tetap salah untuk selamanya. Wassalam, PPMMR.(Pemuda Penegak Marwah Melayu Riau),  kota Pekanbaru. (Mulyadi).

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU